Kamis, 12 Januari 2012

Akar Sejarah Konflik Palestina

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Muqaddimah
Belakangan ini isu-isu mengenai Palestina kerap mencuat menyusul penyerangan Israel ke Jalur Gaza khususnya dan Palestina pada umumnya. Kebanyakan kaum muslimin di dunia bahkan termasuk di Indonesia mengecam dan mengutuk serangan tersebut dan memperlihatkan dukungannya untuk Palestina dan Hammas.

Timur Tengah merupakan kawasan dimana tiga agama Samawi diturunkan dan menjadikannya sebagai kawasan suci bagi umat Yahudi, Nasrani, dan Islam. Hal ini yang melatarbelakangi terjadinya Perang Salib dalam kurun waktu ratusan tahun. Tidak hanya perang salib, dalam era modern sekalipun konflik dikawasan Timur Tengah masih sering bergejolak, seperti perang Iran-Irak, Irak-Kuwait, invasi Amerika Serikat ke Irak dan Afganistan, dan konflik Israel-Palestina yang sudah lama berlangsung hingga sampai pada detik ini. Entah sudah berapa ratus, ribu bahkan jutaan manusia mati begitu saja, baik dari pihak Israel maupun Palestina. Meskipun sudah memakan banyak korban baik harta maupun jiwa sekalipun konflik Palestina-Israel tak kunjung usai. Bahkan lembaga Internasional sekalipun (PBB) tak dapat menghentikan tragedi kemanusiaan di kawasan Timur Tengah khususnya dalam konflik Israel-Palestina. Kedua entitas politik ini telah “bertarung” di kawasan Timur Tengah semenjak berdirinya negara Israel pada tahun 1948.

Kebrutalan Israel tehadap rakyat Palestina bukan terjadi karena insiden, akan tetapi lebih kepada tidak pedulinya Israel terhadap kemanuasiaan. Dengan membombardir sekolah milik PBB di kemp pengunsian adalah salah satu contoh ketidakpedulian tersebut. Ada pula keluarga dikumpul dalam satu rumah dan kemudian dihajar dengan mengunakan garanat.

Untuk melihat peta permasalahan Palestina - Israel ini lebih dalam lagi, tulisan sederhana berikut ini mudah-mudahan dapat memberi sedikit pengetahuan kepada kita tentang lembaran-lembaran sejarah masa lalu, sedang dan yang akan terjadi. Karena dengan membaca sejarah kita akan dapat melihat dan meletakkan suatu perkara itu pada tempatnya.

Sejarah singkat Konflik Palestina

Pada tahun 4000 SM, Palestina didiami oleh suku Yepus dari rumpun Kan’an (Arab). Tahun 1000 SM, Nabi Daud mempersatukan suku-suku Israel hingga Nabi Sulaiman memerintah pada tahun 970-930 SM. Mengutip riwayat Imam Nasa’i yang di shohehkan oleh Imam Qurtubi bahwa masjid Al-Aqsa didirikan oleh Nabi Sulaiman putra Nabi Daud. Sepeninggal nabi Sulaiman, Palestina di taklukan oleh Asirin kemudian oleh Babylon, Persia dan Romawi.

Pada tahun 1098 M – 491 H, Pasukan Salib mulai mengadakan aksi militer ke Palestina. Aksi militer ini dipimpin oleh Raymond Tolouse dari Prancis yang lansung menuju Al-Quds untuk merebutnya dengan 1000 tentara berkuda dan 5000 pasukan infantri. Pada musim semi tahun 1099 M, mereka berhasil memasuki Palestina. Mereka menduduki Ramallah, Lod dan Bethlehem.

Pada 7 Juni 1099 M, pengepungan Al-Quds dimulai. Dan akhirnya kota ini jatuh ke tangan tentara Salibis pada 15 Juli 1099 – 23 Sha’ban 429 H. Tentara Salibis terus membantai umat Islam selama satu minggu. 70 ribu muslim telah dibantai di dalam masjid Al-Aqsa, temasuk para pemimpin, cendikiawan muslim dan yang sedang ibadah.

Dalam perang salib pertama ini, menurut Prof Ahmad Syalabi, telah mengubah peta dunia Islam. Kemenangan kaum Salib ini mengakibatkan banyak berdirinya kerajaan latin kristen di Timur; kerajaan Baitul Maqdis yang dipimpin oleh raja Godfrey, Kerajaan Edessa oleh raja Baldwin, dan Tripoli oleh raja Raymond.

Penaklukan ini tidak membuat umat Islam berdiam diri, para pemimpin Islam bertebaran di medan jihad untuk merebut kembali Palestina dari kaum Salib. Tercatat nama-nama besar dalam sejarah seperti : Imaduddin Zanki, Nuruddin Mahmud dan Shalahuddin Al-Ayyuby.

Setelah 20 tahun berjihad Imaduddin Zanki  berhasil merebut kembali sebagian kota-kota di palestina seperti : Hama, Homs, Ba’albek, Sarji, Dara, Ma’rra, Al-Akrad, Sahrazour dan kota-kota lainnya serta benteng Al-Soor, Al Hameediya, Ba’reen dan benteng Al Ashhab.

Setelah Imaduddin, perjuangan dilanjutkan oleh Nuruddin Mahmud. Beliau berhasil menduduki 50 kota dan benteng yang dikuasai oleh tentara Salibis. Pada tahun 1173 M / 569 H, Nuruddin melancarkan serangan final ke Baitul Maqdis untuk membebaskan dari cengkraman tentara Salib. Namun sayang kematian terlalu cepat menjemput beliau. Ia wafat pada 15 Mei 1174 M / 11 Syawal 570 H.

Lalu tampil setelah sebagai penganti setelah Nuruddin, Shalahuddin Al-Ayubby. Shalahuddin mempersiapkan segala perlengkapan dan mulai mengepung kota Al-Quds yang diduduki 60 ribu tentara salib pada pertengahan Rajab 583 H / 20 September 1187 M. Pasukan Islam berusaha masuk dan menyerang, maka terjadilah pertempuran yang paling sengit yang pernah disaksikan oleh manusia. Sampai akhirnya kemenangan umat Islam atas Al-Quds tercapai pada 28 Rajab 583 H / 2 Oktober 1187 M.

Setelah Shalahuddin wafat, terjadilah perselisihan dan perpecahan yang sangat melemahkan kekuatan kaum muslimin sementara kaum salibis terus berupaya dengan segala cara untuk kembali menguasai tanah kaum muslimin, khususnya Al-Quds.

Dengan masuknya Inggris ke Palestina pada 10 Desember 1917 M, umat Yahudi memanfaatkan peluang tersebut dan bercokol disana. Dan dalam conflik Arab-Israel tahun 1967, seluruh Yerusalem berada di bawah satu pemerintahan yang dikuasai Israel, hingga saat ini.

Akar Conflik Palestina - Israel

1.    Masalah konflik Palestina-Israel bukanlah konflik satu bangsa dengan bangsa lain. Ia adalah konflik peradaban yang usianya sangat tua. Disana terbentang benang merah panjang, sejak konflik antara Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yahudi di Madinah, konflik antara Yahudi dan Romawi, konflik antara Yahudi dengan negara-negara Eropa, konflik antara Musa dengan Fir’aun, bahkan konflik antara Nabi Yusuf as dengan
saudara-saudaranya.

2.    Permasalahan umat Islam hari ini, khusunya di Paletina merupakan bagian dari konflik yang dimainkan oleh Yahudi sendiri, bahkan bangsa yahudi yang terkenal “terkuat di dunia”, dalam arti: merekalah satu-satunya ras manusia yang berani konfrontatif melawan kehendak Allah Ta’ala. Dan tentang terusirnya Yahudi dari berbagai belahan bumi, hal itu disebabkan karena karakter mereka yang culas, licik, makan teman, gemar berdusta, hobi berkhianat, pandai menipu, lintah darat, pelit, egois, suka menjilat dan oportunis. Dan satu lagi karakter asli mereka, pengecut.

3.    Kelahiran Israel pada 14 Mei 1948 juga merupakan akar permaslahan ini yang telah memicu konflik berkepanjangan antara Arab dengan Israel. Konflik bersenjata pertama antara Arab dengan Israel atau yang dikenal dengan nama Al Nakba terjadi beberapa hari sesudah diproklamasikannya kemerdekaan Israel. Pertempuran pertama antar kedua etnis ini berlangsung sekita kurang lebih satu tahun dan berakhir dengan sebuah perjanjian perdamaian antara Israel dengan negara-negara Arab disekitarnya pada bulan Juli 1949. Dengan adanya perjanjian maka eksistensi Israel sebagai negara ditegaskan dengan diterimanya sebagai anggota PBB  . Setelah konflik berakhir pada tahun 1949, Israel juga telah menyerang negara-negara Arab pada tahun 1967. Israel melancarkan serangan pertamanya ke Mesir, yang dikhususkan ke pangkalan udara militer yang menjadi basis kekuatan Mesir dan melanjukatn serangan kepada Yordania, Suriah, dan Lebanon. Perang yang dikenal juga dengan Six Days War ini dimenangkan oleh Israel, dan tidak hanya itu, Israel berhasil merebut wilayah Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Jerusalem Timur dan Tepi Barat dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

4.    Selama konflik Palestian – Israel berjalan (setelah deklerasi negara Israel), Israel melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata sebanyak 185 kali, tentunya pelanggaran terhadap kesepakataan ini memicu rakyat Palestina untuk membalas serangan Israel.

5.    Rakyat Palestina tidak mau menyerah dan menyatakan bahwa Palestina adalah tanah Arab dan Islam sejak jaman azali, baik sungai, laut, masjid, bukit dan daratannya. Yahudi tidak boleh eksis di sana. Palestina adalah satu tidak bisa dibagi-bagi. Meraka tidak mengakui keputusan internasional yang menurut mereka zalim yang menjatuhkan hak-hak dan prinsip Palestina, terutama hak kembali pengungsi Palestina ke tanah air mereka dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan berdaulat penuh dengan ibukota Al-Quds.

6.    Peristiwa yang terjadi di Gaza bukan tanpa sebab. Di bulan Januari 2006, Palestina menyelenggarakan Pemilu yang diawasi dengan sangat ketat pelaksanaannya oleh badan pengawas Pemilu Internasional. Diyakini bahwa Pemilu kali ini adalah sebuah Pemilu yang bisa dijamin bebas dan adil. Tak peduli betapa gigihnya usaha Israel untuk memenangkan tokoh politik pilihannya yaitu Mahmud Abbas dari Fatah, ternyata Hamas secara mengejutkan, keluar sebagai pemenangnya. Berikutnya Israel dengan didukung oleh Amerika dan sekutunya memberikan hukuman yang sangat memilukan bagi rakyat Palestina yang dianggap telah memilih partai yang salah. Israel kemudian membuat kerusuhan di Gaza, menghentikan bantuan dana yang secara resmi memang diperuntukkan bagi otoritas Palestina, mengepung dan menyerang Gaza secara terus-menerus dan bahkan menghentikan saluran air bagi jalur Gaza yang telah porak poranda.
Inilah sedikit gambaran tentang akar penyebab konflik Palestina – Israel yang sampai hari ini terus berlansung dan entah kapan akan berakhir.

Penutup

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konflik Palestina-Israel bukanlah konflik yang baru terjadi pada hari ini, namun ianya merupakan konflik peradaban sejak raja Raymond Tolouse pada tahun 1098 M – 491 H. Ia adalah konflik peradaban umat manusia yang usianya sangat tua.

Ekspedisi militer Israel di Jalur Gaza pada 27 Desember 2008 yang lalu merupakan rentetan sejarah konflik ini dan dalam banyak analisa menagatakan bahwa conflik Jalur Gaza adalah rekayasa dan petualangan Partai Kadima dalam menaikkan popularitasnya menjelang pemilu legislatif 10 Februari 2009 mendatang. Dalam penyerangan ini telah menewaskan 1300 orang dan 6000 jiwa luka-luka. 50% dari yang meninggal adalah anak-anak dan perempuan Palestina.

Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, kerugian infrastruktur sebab penyerangan Israel di Jalur Gaza mencapai 476 juta $ dolar. 4000 tempat tinggal hancur, 48 kantor dan bangunan pemerintah roboh, 30 kantor polisi dan 20 buah masjid. Kerusakan ini termasuk juga jalan, sekolah, listrik dan saluran air. Secara keseluruhan 14% semua bangunan diwilayah Gaza dihantam oleh Israe. Dan untuk mememulih kembali keadaan tersebut butuh dana sebanyak Rp. 5,2 Triliun.

Dengan embargo Gaza, Israel ingin melemahkan Hamas sehingga tak mampu memerintah dan Gaza pun kacau untuk kemudian menjadi pintu masuk bagi penggulingan Hamas oleh Israel.

Tapi yang jelas dampak dari krisis Gaza ini, masyarakat dunia mulai membuka mata. Sekarang sudah banyak negara-negara muslim maupun bukan memutuskan hubungan dengan Israel. Dan dari krisis ini juga tidak mustahil akan lahir militansi-militansi baru dalam tubuh umat Islam diseluruh dunia sehingga menyulitkan perdamaan global.

Hingga detik ini konflik Israel-Palestina mashi terus berlangsung, dan kita tidak akan perna tahu sampai kapan konflik Israel-Palestina akan berakhir, kita tidak akan perna tahu berapa ratus, ribu bahkan jutaan manusia lagi yang akan jadi korban baik harta maupun nyawa akibat konflik berkepanjangan antar kedua belah pihak. Saya, anda dan seluruh masyarakat berharap dan menginginkan akan terciptanya perdamaian di Timur Tengah dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan serta mengghargai segala bentuk perbedaan.
Wallahu'alam bhisowab.
*dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar