Rabu, 23 November 2011

Pesan Untuk Adik Mentor ku #2


Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Rasa senang itu datang tatkala kita dapat berkumpul untuk membina diri, membangun sebuah komunitas perbaikan, melakukan transformasi pribadi menuju kepribadian muslim yang menyeluruh dan benar. Sambil membuka Al-Qur’an, mata ini tak jarang berbinar-binar melihat perkembangan, dan saya percaya perkembangan itu menuju perbaikan. Seperti mimpi, rasanya kehidupan Islami seperti tampak jelas di pelupuk mata. Harapan untuk membangun peradaban madani seperti masih terbuka lebar dan memang terbuka lebar sahabatku, ketika kita masih bisa konsisten dan meningkatkan kualitas kelompok pembinaan kita. Karena pembinaan adalah pilar peradaban. Kalau pernah melihat senangnya mahasiswa di wisuda, bagi saya ketika di waktu pembinaan lebih dari itu, bahkan rasa senang itu bukan satu kali seumur hidup, tetapi setiap pekan sekali. 

Rasa khawatir itu pun datang pula, tampaknya kelompok pembinaan kita kurang berjalan dengan baik. Saya seperti sibuk sendiri dan serasa meluangkan sedikit waktu untuk pembinaan kita, sehingga acap kali waktu pembinaan kita tidak cocok. Disamping itu, Saya terkadang mengundurkan jadwal pembinaan yang sudah disepakati, atau bahkan meniadakan pembinaan dan melanjutkan pada pekan berikutnya. Dan itu dapat terjadi dalam dua pekan berturut-turut, bahkan tiga pekan. Kemudian, terkadang saya terlambat datang padahal waktu kita sangat terbatas. Saya menduga hal ini mengundang prasangka. Mudah-mudahan dugaan saya salah. Saya khawatir tidak menjadi bukti indahnya Islam. Maafkan saya sahabatku, maafkan atas keterbatasan diri ini. Doakan saya, semoga saya bisa terus memperbaiki diri sehingga Allah menurunkan kekuatan pada diri ini untuk melanjutkan pembinaan kita. Semoga engkau berkenaan memaafkan saya.

Saya percaya tatkala engkau tidak datang, mungkin sedang terdesak dengan kondisi yang payah. Tugas sedang menumpuk yang tiada habis-habisnya. Mungkin sedang kedatangan saudara jauh bahkan orang tua. Mungkin pula amal-amal di lapangan seperti jabatan-jabatan organisasi,laboratorium, menuntutmu berbuat lebih banyak sehingga waktu ini menjadi amat terbatas. Atau mungkin harus menyiapkan quiz pada esok hari atau lusa. Saya paham akan hal itu semua. Saya yakin dirimu pun berusaha agar kondisi itu membaik dan kembali singgah di taman-taman pembinaan kita. Andai tidak demikian pun, saya sudah memaafkan. Tidak perlu khawatir sahabatku, meski engkau tidak datang, saya akan tetap menunggu. Dan akan menyambutmu ketika engkau sudah siap untuk kembali. Semoga engkau tidak hadir bukan karena kecewa dengan diri yang terbatas ini.

Upayakanlah untuk hadir meski engkau memiliki banyak aktivitas. Mungkin saya salah, tetapi andai boleh menyarankan, prioritaskanlah agenda pembinaan. Dimana pun berada, kapan pun dan dengan siapa pun. Manfaat dari pembinaan ini sangatlah besar. Bukankah ketika kita sakit badan kita ingin sekali sembuh dan mengorbankan apa yang kita miliki agar sembuh dan terbebas dari belenggu penyakit. Bahkan ketika kita ingin sembuh dari penyakit intelektualitas, kita bekerja keras untuk mencapainya. Namun, mengapa ketika kita berpenyakit batin, kita enggan sembuh dan enggan mengorbankan apa yang kita miliki. Oleh karena itu, mari kita seimbangkan aktivitas penyembuhan kita bersama. Dengan demikian, jadikanlah kelompok pembinaan kita seperti oase di gurun, tempat engkau menyegarkan diri, tempat mendapatkan pandangan baru. Jadikanlah kelompok pembinaan kita seperti pohon rindang, tempat beristirahat sejenak sekaligus untuk merenungi kejadian-kejadian sepekan penuh yang telah kita lalui. Jadikanlah kelompok pembinaan kita seperti charger, tempat mengisi ulang ruhiyah kita. Dan Jadikanlah kelompok pembinaan kita layaknya kampus abadi, tempat kita belajar, berlatih dan beramal.

Wallahu’alam

-Lingkaran Comunity

1 komentar: