Rabu, 09 Mei 2012

Aku malu pada Mu


Terkadang timbul rasa malu di hati ini ketika kita bertemu atau menampakkan wajah di hadapan orang yang pernah kita berbuat salah padanya.Tapi entah kenapa tidak terbesit rasa malu sedikitpun di hati ini ketika kita menghadapkan wajah kita kepada Allah dalam shalat kita,dengan segala dosa yang kita miliki. Bahkan dengan pede nya kita berucap "inni wajjahtu wajhiya"

Perasaan bersalah yang terkadang muncul di hati ini ketika kemaksiatan itu terjadi,kita kubur dengan sebuah pembelaan yang berusaha kita munculkan bahwa Allah Maha Pemaaf. Pernyataan ini benar,tapi ada tujuan batil yang kita inginkan disana. Jangan lihat besar kecilnya perbuatan maksiat yang kita lakukan,tapi lihatlah kepada siapa kita berbuat maksiat. Allah memang Maha Pemaaf,tapi jangan jadikan itu sebagai legalisasi bagi kita untuk melakukan “kemaksiatan sepele”. Ingat tidak ada hal yang sepele dalam agama.

Tak terhitung sudah berapa puluh janji yang kita utarakan kepada Allah. Sudah tak terhitung juga sudah berapa janji yang tidak kita tepati kepada Allah. Bahkan mungkin banyak juga janji yang sudah tidak kita ingat. Disadari atau tidak,dalam hal menepati janji kepada Allah,kita kalah dengan iblis. Dulu iblis pernah berjanji kepada Allah bahwa mereka akan terus menyesatkan anak cucu adam hingga akhir masa nanti. Dan sampai saat ini iblis masih memegang teguh janji itu.

Ketika berbicara masalah kesalahan ,kita sering berkilah dengan pembelaan bahwa sudah menjadi fitrah manusia menjadi tempatnya salah dan dosa. Tapi ketika berbicara masalah kewajiban,kita seolah lupa bahwa tujuan pencipataan manusia adalah beribadah kepada Allah. Tidak terhitung sudah berapa malam kita siakan, sudah berpa waktu mustajab kita buang percuma,sudah berapa ladang amal yang kita acuhkan begitu saja. Urusan duniawi telah melalaikan kita. Dan dalam setiap waktu itu, hati kita berdesir mengucapkan “Allah maaf,aku sedang sibuk”.

Duh Gusti,begitu banyak kesalahan yang sering hamba perbuat kepada-Mu. Tapi Kau tidak pernah berhenti memberikan kasih dan sayang pada hamba. Semoga hamba bisa terus mengabdi pada mu. Seperti apa yang selalu hamba ucapkan kepada Mu setiap hari dalam shalat hamba bahwa “sesungguhnya shalatku,ibadahku,hidup dan matiku hanya untuk Allah,Tuhan semesta alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar