“Keanggotaan
seseorang dalam satu organisasi islam bukanlah pengganti persaudaraan islam.
Dan keluarnysa seseorang dari organisasi islam bukanlah penggugur persaudaraan
islam”.-Fathi Yakan.
Setelah
runtuhnya ke khalifahan Turki Ustmani pada 1924 M, muncullah banyak
gerakan/harakah (atau bisa juga disebut jama’ah ) yang bertujuan ingin
menyadarkan kembali untuk memperbaiki keadaan umat islam. Kondisi umat islam
saat itu (hingga sekarang) memang sedang terpuruk. Jumlahnya bisa dikatakan
tidak sedikit, namun kita tidak lebih dari sekedar buih di laut yang dmudah
hancur. Banyak umat islam yang bahkan asing dengan ajaran agamanya sendiri.
Oleh karena itulah, munculah beberapa gerakan tersebut.
Jika
memang memiliki tujuan yang sama , kenapa gerakan tersebut tidak bergerak bersama
dibawah satu bendera ? Perbedaan pendapat (ikhtilaf) dalam merumuskan metode
(manhaj) yang pas inilah yang menjadi salah satu factor penyebabnya. Ikhtilaf
ini muncul karena perbedaan sudut pandang mengenai suatu masalah, baik masalah
alamiah maupun masalah amaliah. Contoh dalam masalah alamiah adalah perbedaan
pendapat menyangkut cabang-cabang syariat dan beberapa masalah aqidah yang
tidak menyentuh prinsip-prinsip yang pasti. Sedangkan masalh alamiah contohnya
adalah perbedaan mengenai sikap-sikap politik
dan pengambilan keputusan atas
berbagai masalah sebagai akibat dari perbedaan sudut pandang, kelengkapan data
dan informasi, pengaruh-pengaruh lingkungan dan zaman.
Memang
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda Ikhtilafu ‘ummati
rahmat ,perbedaann umatku adalah rahmat. Tapi itu bukan berarti islam
menghendaki adanya perbedaan dan perpecahan di kalangan umatnya, karena itu
bukanlah suatu kelaziman. Seperti firman-firman Allah berikut :
“Dan
berpeganglah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah berpecah belah.” (QS Ali Imran : 103)
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan
berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat siksa yang berat, “ (QS Ali Imran : 105)
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al Anfal : 46)
Juga
hadist Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini,
“Janganlah
kamu berselisih karena orang-orang sebelum kalian orang-orang sebelum kalian
hancur karena mereka berselisih."
“Orang
mukmin bagi orang mukmin lainnya seperti bangunan yang saling”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar